afa's world

welcome

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industrys standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book. It has survived not only five centuries, but also the leap into electronic typesetting, remaining essentially unchanged. It was popularised in the 1960s with the release of Letraset sheets containing Lorem Ipsum passages, and more recently with desktop publishing software like Aldus PageMaker including versions of Lorem Ipsum.

whenever,everywhere,whatever we're always



SEUMATEU
SEpUluh liMa TEkun dan Ulet


me.my grandpa.and my twin
<3


dunia salju
my twins and my aunt

Wacana Deskripsi


Contoh Wacana Deskripsi
Ruang Kelas Wina
Wina membuka pintu kelasnya perlahan-lahan. Dilihatnya sebuah jendela yang terbuka. Di bawah jendela, tampak sebuah meja guru yang memakai tapalak putih. Di atas taplak putih itu ada sebuah vas bunga dari kayu. Vas bunga tersebut bergambar beberapa kuntum bunga matahari seperti bunga yang ada didalamnya. Disebelahnya tergeletak sebuah agenda kelas yang terbuka dan kalender duduk.
Wina lalu memasuki ruang kelasnya dengan langkah yang lambat. Dia memalingkan pandangan ke arah kanan. Tampak satu buah white board yang bersih tanpa coretan. Di sebelah kiri white board tersebut, terpasang sebuah tempat spidol berwarna biru muda, serasi dengan dinding yang bercatut biru tua. Dan disebelah kanan white board terpasang satu papan madding yang penuh tulisan-tulisan karya siswa.
Wina memutar pandanganya ke belakang kelas. Ada sebuah pribahasa berbahasa inggris yang berwarna kuning bertuliskan ‘practice make perpect’ dibawahnya terpasang sebuah system periodik unsur-unsur di kiri kananya juga terpasng sebuah denah duduk dan daftar kelompok belajar.
Selain itu, ditatapnya dinding kiri kelas. Di sana terpasang struktur organigram dan sebuah daftar regu kerja dari karton berwarna kuning. Struktur organigram dan daftar regu kerja tersebut ditutupi oleh plastik bening.
Wina berpaling kedinding kanan. Disana tergantung daftar pelajaran berwarna kuning. Daftar pelajaran itu disusun tak berurutan, hurf-hurufnya pun dari guntingan majalah. Meski tampak tidak rapi,namun cukup bagus dan menarik.
Wina menyusuri deretan bangku kosong didepanya. Tak usah dihitung lagi karena pasti ada 40 meja dan 80 kursi. Dan tanpa kata wina berjalan kebangkunya sendiri,dan duduk manis disana.

Contoh Wacana Narasi
Minta Tolong Malah Dikira Hantu Pocong

Kejadian yang menggelikan sekaligus menegangkan ini terjadi pada pertengahan bulan Juli 1993, ketika saya baru masuk bekerja di sebuah klinik yang terletak di daerah Lemabang, dekat dengan PT Pupuk Sriwijaya (Pusri). Rumah saya berada di daerah Bukit Besar sehingga membutuhkan waktu lebih kurang 45 menit untuk pergi dari rumah ataupun pulang dari dinas.
Saat itu, rumah saya belum dilewati oleh bus kota jurusan Bukit Besar, karena rute bus kota pada waktu itu hanya sampai di dekat wilayah Kembang Manis. Jadi, terpaksa saya turun di simpang empat lampu merah 226 Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Madya Kelas XI Jl. Kapten Arivai, cukup jauh dari rumah untuk berjalan pulang.
Malam itu, jalanan sangat sepi dan gelap karena wilayah yang saya lewati adalah TPU (Tempat Pemakaman Umum) dan wilayahnya juga masih banyak hutan serta lampu jalan belum dipasang. Akibatnya, saya sangat takut berjalan pulang ke rumah sendirian. Apalagi kawasan yang saya lewati merupakan daerah rawan dan angker. Orang-orang yang lewat sering diganggu kuntilanak, pocong, serta suara wanita menangis.
Tetapi, kekhawatiran saya agaknya terobati karena dari kejauhan saya melihat tiga orang lelaki yang tampaknya juga baru pulang dari kerja dan jalannya searah denganku. Tanpa pikir panjang langsung saja saya berlari mendekati dan memanggil mereka, ”Mas ..., Mas ... tunggu, Mas!” Tapi bukannya mendekat, mereka malah berlari dan berteriak ketakutan, ”Tolooong ... ada pocong ..., ada pocong ...!” Karena saya orang yang agak telmi (telat mikir), setelah mendengar itu saya sendiri malah tambah ketakutan. Sebab, saya juga sangat takut dengan yang namanya setan atau semacamnya.
Tetapi, makin saya mendekat, tiga lelaki itu tambah kencang sehingga tidak terkejar lagi oleh saya. Bahkan satu orang dari mereka nekat memanjat pagar rumah orang lain untuk menyelamatkan diri.
Setelah melihat baju dinas berwarna putih yang saya kenakan, saya baru sadar ternyata yang mereka kira pocong adalah saya. Dalam hati saya berkata, ”Sialan, kirain ada pocong beneran. Ternyata yang disangka pocong itu aku. Jangankan mendapat kawan, mendekat saja orang takut kepada saya.”
Setelah saya sampai di rumah dan menceritakan semuanya kepada anggota keluarga, spontan mereka tertawa terbahak-bahak. Bahkan seorang keponakan saya memanggil saya dengan sebutan ’Tante Pocong’. Sejak kejadian itu, tiap kebagian jadwal dinas siang lagi, saat pulang malam saya tidak pernah memakai baju putih lagi.

Kebersihan Lingkungan di Sekitar Kita


Assalamualaikum wr wb

Yang terhormat Ibu guru Bahasa Indonesia, serta teman – teman yang saya banggakan.
Marilah kita memanjatkan puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha esa, karena dengan rahmat dan hidayahnya kita dapat berkumpul disini.

Pada kesempatan kali ini, saya ingin mengajak kita semua untuk mengingat kembali, apakah kita telah menjaga kebersihan yang ada di sekitar lingkungan kehidupan kita? Saya berharap pada kesempatan kali ini kita semua menjadi tahu betapa besarnya pengaruh kebersihan terhadap lingkungan kita. Saya juga berharap kita semua dapat menghadapi masalah – masalah sampah yang terus menumpuk tiap harinya.

Kebersihan sebagian dari iman, kata-kata itu sering kita dengar untuk dijadikan poster yang dipajang sepanjang jalanan. Upaya pemerintah untuk kebersihan sudah banyak yang diterapkan. Akan tetapi sebagian orang tidak pernah menghiraukan kalimat poster tersebut. Akibatnya banyak sekali sampah-sampah yang beredar di sepanjang jalan, dan merusak keindahan kota.

Di lingkungan sekolah, kebersihan juga kurang dijaga. Sebagian besar murid-murid tidak memanfaatkan tempat sampah yang telah disediakan oleh pihak sekolah. Malas adalah faktor utama yang menghambat kita untuk tidak menjaga kebersihan lingkungan. Akibatnya sampah-sampah berserakan dilantai, halaman, maupun di dalam laci, Yang nantinya akan menjadi sarang nyamuk didalamnya.

Sampah anorganik sangat susah dihancurkan oleh tanah. Tidak sama halnya dengan sampah organik. Sampah organic dapat kita hancurkan dengan membuat lubang biopori, dengan lubang itulah sampah organic bisa dijadikan kompos yang dapat digunakan untuk kesuburan tanaman.

Sampah anorganik dapat kita manfaatkan sebagai bahan daur ulang. Di TV sudah banyak sekali pengusaha yang bekerja di sector daur ulang. Kita juga bisa mendaur ulang sampah-sampah tersebut menjadi barang yang berguna, jika kita tidak bisa mendaur ulang sampah tersebut kita juga bisa memberikan sampah tersebut kepada pengusaha daur ulang. Hal-hal sederhana yang bisa kita lakukan adalah tetap menjaga lingkungan kita agar selalu bersih.

Kesimpulannya bahwa, kita harus tetap menjaga kebersihan lingkungan, meskipun hanya hal kecil. Dengan itulah sampah-sampah yang kian menumpuk dapat diatasi. Jika kita lengah sedikit dari kebersihan lingkungan maka akan berakibat buruk bagi kita semua seperti bencana banjir, yang selalu datang setiap tahunnya, terutama di kota-kota besar.
Semoga apa yang telah saya katakan tadi bermanfaat bagi kita semua yang ada disini. Akhir kata saya ucapkan terima kasih atas perhatian ibu guru dan teman-teman.
Wassalamualaikum wr wb